Testimoni Peserta Program Sebulan Hafal Quran 30 Juzuk
Kenikmatan Menghafal Al-Qur'an
Rasa syukur yang tak terhingga
kepada Allah SWT atas kesempatan, kesehatan dan kemampuan yang diberikan
sehingga saya bisa mengikuti program Karantina Tahfizh Nasional di Kuningan
Jawa Barat.
Selama di karantina, saya mengalami
kondisi batin yang beraneka "rasa". Merasakan kemukjizatan Al-Qur'an
dalam menghafalnya. Subhanallah pengalaman spiritual yang luar biasa bersama
Al-Qur'an.
Temukan dan rasakan sendiri sensasi
bersama Al-Qur'an. Temukan dan rasakan sendiri indahnya kebersamaan bersama
para penghafal Al-Qur'an. Rasakan kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan karena
rahmat Allah dicurahkan bersama penghafal Al-Qur'an
Ya Allah, izinkan kami untuk menjadi
ahli, keluarga-Mu di dunia dan izinkan kami bisa berkumpul dengan Rasulullah
dan para penghafal Al-Qur'an dan bisa menatap wajah-Mu. Aamiin.
M. Yasin Kurniawan
Pegawai Swasta asal Palembang
-------------------------------------
7 tahun hafal 5 juz, 25 hari hafal 30 juz
Alhamdulillah segala puji bagi
Allah Subhanahu Wata’ala, Shalawat salam atas Nabiyullah
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam.
Menghafal Al-Qur’an Ternyata
menghafal al-qur’an gampang. Rasa syukur atas nikmat Allah tak bisa
diungkapkan dengan kata-kata selain sujud syukur berlinang air mata. Siapa yang
tidak bahagia jika ia hafal Al-Qur’an. Alhamdulillah inilah yang saya rasakan
sekarang.
Awalnya saya menganggap menghafal
Al-Qur’an itu sulit, susah, sibuk, udah keburu tua dan lain-lain. Tapi semua
itu terbantahkan. Bahkan pertama kali baca website Sebulan Hafal Qur’an muncul
rasa tidak percaya, “Bisa gak sih hafal Al-Qur’an dalam waktu sebulan?” se-Juz
aja sebulan sulit.
Saya mulai menghafal Al-Qur’an tahun
2007 sampai dengan 2014 (7 tahun) cuma dapat hafalan 5 Juz. Alhamdulillah
setelah ikut belajar di Yayasan Karantina Tahfizh Nasional Sebulan Hafal
Al-Qur’an saya menyelesaikan hafalan baru 25 Juz + 5 juz mengulang = 30 Juz
dalam waktu 25 hari.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ
مِن مُّدَّكِرٍ
Dan Sesungguhnya telah kami mudahkan
Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS.
Al-Qomar 17, 22, 32, dan 40)
Sofyan
Peserta
Karantina Tahfizh Angkatan 4
https://www.facebook.com/nyop.aljunaidiyah
-------------------------------------
Tips Menghafal Al-Qur'an 28 hari 30
juz
Berbagi pengalaman menghafal
Al-Qur'an bersama Yayasan Karantina Tahfizh Nasional. Alhamdulillah atas
anugrah Allah saya berkesempatan menyelesaikan hafalan Qur'an dalam waktu
sebulan kurang (selama 28 Hari), berikut sharing saya:
- Niatkan
Ikhlas dan bertawakallah kepada Allah jika sudah mengazamkan untuk
menghafal Al Qur'an.
- Buat
capaian target yang mampu dihafal dalam 1 hari, dan evaluasi pencapaiannya
setiap hari di akhir malam sebelum tidur, buat penyesuaian target untuk
esok.
- Mulai
hari saat sejak bangun tidur dengan do'a dan akhiri dengan do'a (harapan
menghafal Al Qur'an). Selalu minta pada Allah yang pemilik Firman Al
Qur'an al Kariim.
- Pada
saat akan mengahafal mulai dengan ta'awudz, baca satu halaman qur'an dari
atas baris hingga baris ke 15 (pada qur'an standar Madinah), bacalah
dengan tartil dan terdengar suaranya mantap di telinga kita, dan mantap di
hati.
- Coba
pahami arti per katanya atau global per ayatnya (lebih mendukung dengan
Qur'an yang ada terjemah per kata standar).
- Mulai
menghafal dari baris yang terbawah/ ayat yang terbawah. Misalnya jika
jumlah dalam satu halaman ada 10 ayat, maka mulailah menghafal dari ayat
yang ke 10, lalu setelah hafal lancar, tambahkan dengan menghafal ayat
yang ke-9 nya, lalu lancarkan dengan menghafal dibaca diurut dari ayat
ke-9 lalu ke-10, jika sudah lancar, tambah lagi hafalan ayat ke-8 nya,
lalu ulang hafalan dengan urutan 8,9 dan 10, demikian seterusnya hingga
dapat terhafal mulai ayat 1-10. Jangan khawatir binggung, otak kita sudah
diformat oleh Allah secara istimewa dapat melakukan seperrti ini. Teknik
hafalan urut terbalik ini berfungsi memberikan penguatan pada hafalan
kita. Karena semakin ayat ke bawah semakin kuat ayat yang kita hafal
tersebut dengan seiring sering terulang ayat terbawah tersebut. Saat kita
setorkan hafalan maka yang terjadi ayat pertama tidak kita lupakan, karena
ayat tersbut adalah ayat terakhir yang kita hafal untuk kita setorkan
pertama, sedangkan ayat ayat berikutnya adalah ayat yang sering kita ulang
sehingga mantap setoran hafalan ayat ke-1 sd ke 10. demikian seterusnya
per halaman kita hafalkan. Coba setor hafalan bertahap mulai per-halaman,
meningkat jadi setor per seperempat juz (5 halaman), meningkat per
setengah juz (10 halaman), dan meningkat lagi jadi 1 juz sekali setoran.
Kuatkan hafalan pada kata ato ayat sulit dengan memahami makna kata ato
ayat tersebut. Ingat firman Allah QS. Azzumar ayat 23-24 (bahwa Quran
adalah perkataan terbaik, yang berulang-ulang sehingga bergetar kulit
orang yg takut pada Allah, maka kemudian menjadi lembut kulit dan hatinya
dengan dzikrullah ... hayati ayat ini)
- Latih
hafalan kita sehingga tercapai kemampuan setara menghafal 1 baris per
menit (akumulasi kurang lebih 20-30 menit per halaman); mengahafal satu
ayat adalah pekerjaan sendiri, menghafal ayat berikutnya juga pekerjaan
sendiri, begitu pula menyambung antar ayat adalah pekerjaan sendiri (total
3 pekerjaan harus dicapai maksimal 30 menit per halaman).
- Jangan
berputus asa, cukup disiplin dan tertib dalam menghafal, perhatikan dua
kunci; jangan ter gesa-gesa dan jangan marah (kesal) jika mengalami
kesulitan menghafal. Maka berhenti sejenak, perbaiki niat kita, tenangkan
jiwa, ta'awudz kembali lalu lanjutkan hafalan.
- Memang
ada kalanya ada halaman halaman / ayat ayat yg perlu perjuangan lebih,
tapi disitulah kasih sayang Allah ingin Melipatgandakan pahala bacaan
kita, betapa setiap 1 huruf bukankah bernilai kebajikan 10 kali lipat
(maka semangati diri mu, bahwa pada halaman tertentu perlu membaca banya
berulang, sehingga banyak pahala dari bcaan kita).
- Jangan
pernah tinggalkan hafalan dengan bersama pada halaqoh, jangan menyendiri
dengan keluar dari halaqoh, latihlah fokus dan konsentrasi kita menghafal
dalam keramaian. Ketika keluar dari halaqoh, maka telah mengeluarkan kita
dari majlis malaikat yang penuh ketenangan dan rahmat Allah di dalamnya.
- Jika
sudah kembali pada keluarga, bentuklah keluarga kita sama sama menjadi
halaqoh Qur'an, maka anak-anak kita tidak protes jika disuruh menghafal
karena abi dan uminya juga menghafal, bahkan disaat libur dari kegiatan
akan ada rindu untuk kembali dalam kegiatan.
- Jangan
pernah berhenti menghafal karena harus ditingkatkan ke paham makna, dan
mengamalkannya. Sampai kita mendapatkan posisi seperti yang pernah diraih
Utsman Radhiyallaahu 'anhu (khalifah ke-4) dimana akhir hayatnya sedang
membaca Al Qur'an, atau anda sudah mengetahui seperti pada maqomnya Ubay
bin Ka'ab Radhiyallahu 'anhu yang bacaan merdunya disimak di majlis Allah
bersama malaikatnya di sekitar Arsy Allah.
- Bertemanlah
dengan para penghafal Qur'an.
"Bacalah al qur'an,
sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi
ahlinya." (Al-Hadits)
Alumni Yayasan Karantina Tahfizh
Nasional
Program Sebulan Hafal
Al-Qur'an
(Fata Fahmi Fikri @ Desa Linggasana Kuningan, 22 Oktober 2014)
Pengalaman Menghafal Al-Qur’an
Sebulan 30 Juz
Bismillahirrahmanirrahim...
“Menghafal Al-Qur’an itu mudah loh,
percaya deh~ !!” itu hal yang slalu saya ucapkan kepada teman-teman di kampus
maupun di rumah setelah mengikuti karantina Tahfizh Al-Qur’an.
Awalnya memang ga percaya, “masa iya
dalam sebulan orang bisa selesai hafal satu Al-Qur’an? wong saya ngafal sehari
satu halaman aja udah empot empotan”. Namun semua anggapan itu berubah saat
mengikuti karantina Al-Quran. Tahun ini adalah tahun yang spesial bagi diri
saya, karena ada 3 impian besar yang ingin ku capai, yaitu “impian 3
wisuda”.
Apa saja itu? Wisuda Al-Qur’an,
wisuda kampus, dan wisuda “kehidupan”. Namun wisuda pertama hampir pupus karena
mengingat waktu tinggal 6 bulan lagi sementara masih 20 juz lagi yang musti di
hafal, alhamdulillah Allah memberikan jalan di program karantina ini, Allah
izinkan Usaid bisa slesai 30 juz dalam waktu 28 hari.
Kini saya sedang mengejar wisuda
yang kedua di kampus, insya Allah November ini bisa wisuda. Dan setelah itu...
mengejar wisuda ketiga, hhe.
Percaya deh, pokonya ini adalah
sebuah metode yang spektakuler. karena yang saya temukan selama di karantina
adalah kajaiban demi keajaiban. So, buat anda yang ingin menjadi “keluarga”
Allah di bumi buruan deh segera gabung dan daftar program karantina ini, insya
Allah dengan fokus, ikhlas, dan istiqomah anda bisa mampu menghafalkan 30 juz
dalam waktu 30 hari, selamat mencoba !!
Usaid Fatahurrahman
Mahasiswa STEI TAZKIA,
Jurusan Pemasaran Bisnis Manajemen Islam
Alhamdulillah ada lagii
nih... ---------------------------------------------------------------------------
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Alhamdulillah, atas izin Allah saya
bisa mengikuti acara karantina sebulan menghafal Al-Qur’an. Acara ini sangat
bagus karena bisa membuat kebiasaan baru dalam hidup, terutama dalam interaksi
kita dengan Al-Qur’an. Saat di karantina semua kondisi baik lingkungan,
fasilitas, semuanya sangat mendukung untuk bisa menghafal sehingga konsentrasi
dan semangat bisa tetap terjaga.
Setelah mengikuti karantina tahfizh
saya merasa telah mendapatkan habbit/kebiasaan baru untuk sesering mungkin
berinteraksi dengan Al-Qur’an. Bagamana tidak, selama karantina hampir 14
jam/hari digunakan untuk interaksi dengan Al-Qur’an, terlebih menghafal. Mulai
bangun sampai tidur kembali aktifitas kita hanya menghafal Al-Qur'an saja.
Atas Rahmat Allah, Alhamdulillah
saya bisa menyelesaikan hafalan 30 juz walaupun belum terlalu kuat. Perlu
muraja’ah yang lebih rajin lagi. Tapi ketika mengulang lagi setidaknya itu
terasa lebih ringan, tidak terlalu berat seperti sebelum karantina tahfizh.
Ada beberapa tips dari pengalaman
saya dalam menghafal 30 juz dalam sebulan:
·
Niatkan
menghafal karena Allah saja dan sebagai kecintaan kita terhadap
Al-Qur’an.
·
Berdo’a
memohon kepada kepada Allah setiap saat, antara adzan-iqamat, selesai
shalat.
·
Minta
do’a restu orang tua
·
Sebelum
menghafal membaca istighfar dan shalawat terlebih dahulu, ,Al-Qur’an itu suci
dan akan menyatu dengan yang suci pula. Sementara maksiat dan dosa itu bisa
menjadi hijab kita dengan Al-Qur’an.
·
Ketika
menghafal Al-Qur'an usahakan beserta terjemahnya supaya lebih kuat hafalannya.
Dan dengan seperti itu menghafal akan terasa menjadi lebih nikmat, tidak lagi
menjadi beban.
Semoga bermanfaat…
Asep Muhammad Hidayatulloh
(Maaf, belum dialih bahasa ke Bahasa Melayu)
Catat Ulasan
0 comments: